Senin, 24 Maret 2008

Pemimpin Kabupaten Solok

Indonesia memerlukan banyak pemimpin negara di semua tingkatan yang mempunyai komitmen dan integritas untuk menciptakan clean and good governance.

Ada contoh yang menarik tentang pemimpin dengan kriteria ini di wilayah Sumatera Barat. Yaitu sosok mantan bupati kabupaten Solok tahun 1995-2005; Gamawan Fauzi, SH yang kini telah menjadi Gubernur Sumatera Barat.

Selama menjabat bupati Solok, ia terus mendorong lahirnya terobosan sistem dan tekad “hidup bersih” di lingkungan masyarakat Solok, terutama di jajaran eksekutif. Ada metode Pelayanan Satu Pintu (Yantupin), di mana semua perijinan diurus melalui satu loket saja, untuk memotong rantai birokrasi yang panjang dan korup. Di bawah kepemimpinan Gamawan Fauzi, Kabupaten Solok juga menjadi lahan yang subur untuk persemaian metode Pakta Integritas oleh Transparansi International Indonesia. Beberapa bulan sebelumnya, lembaga Komisi Pemilihan Umum menolak penerapan pakta ini di lingkungannya.

Salah satu program kerja Gamawan yang berhasil : Yantupin

Dalam hal pelayanan publik, keluhan masyarakat adalah pada sering tidak jelasnya waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan ijin, selain jumlah biaya dan tempat mengurusnya. Contoh-contoh pengurusan ijin adalah ijin usaha, ijin praktek, peminjaman alat-alat berat, ijin sewa gedung aset Pemda, dan berbagai akta, seperti akta kelahiran, dan akta perkawinan. Gamawan berpendapat ada sikap buruk birokrat yang telah berlangsung lama. Yaitu mempersulit ijin untuk mendapatkan keuntungan. Makin sulit ijinnya, makin tinggi harga tanda tangannya.

Inilah formula yang lahir setahun setelah Gamawan menjabat bupati Solok, sebagai jawaban atas keluhan-keluhan masyarakat mengenai perijinan. .....

Lengkapnya....



Tidak ada komentar: